Wednesday, April 30, 2008

Pisang 5 dikurang 3 ala putra Papua

Kisah ini diceritakan oleh seorang peneliti dari LIPI ketika saya berkesempatan untuk mengundang beliau dalam sebuah acara diskusi mengenai Papua dan kebudayaan mereka. Sungguh banyak kisah yang beliau ceritakan sampai saya merasa sangat miskin pengetahuan mengenai saudara saya yang berada di ujung Indonesia tersebut

Diantara semua cerita itu, ada satu cerita yang sangat berkesan untuk saya. Sebuah cerita yag memperlihatkan betapa kita, terutama yang berada di daerah yang bernama Jawa, sungguh tidak tahu menahu seperti apakah orang Papua itu sebenarnya. Kita selama ini hanya hidup dalam stigma atau persepsi seperti apakah orang Papua itu.

Cerita ini terjadi di dalam sebuah kelas di pelosok Papua. Seorang guru laki-laki dari Jawa sedang memberikan pelajaran kepada murid-muridnya yang masih duduk di bangku SD. Hari ini, Pak Guru mengajarkan matematika. Di tengah pelajaran, dia bertanya kepada salah seorang muridnya

Pak Guru: "Nak... Kalau kau punya 5 pisang. Dan kemudian kau makan 3 buah. Berapa sisa pisang yang kau punya?"
Murid: "Pisangnya masak atau tidak, Bapak"

si Guru keheranan dan bertanya kembali

Pak Guru: "memangnya apa bedanya kalau pisang itu masak atau tidak?"
Murid: "kalau masak, pisangnya tentu saya makan semua, Bapak"

sebuah jawaban yang anda tidak akan anda sangka bukan? Sebuah kecerdasan alami gaya seorang murid. Dan pengaruh dari kebudayaan lokal mereka yang terbuka dan sangat menghormati alam. Sungguh kita telah sangat tidak toleran bila mengabaikan masyarakat Papua dan cara berfikir mereka. Karena mereka adalah guru terbaik mengenai alam.

0 comments:

Post a Comment