Wednesday, September 21, 2011

When One Country Tries to Mix Business with Pleasure

Sebelum anda bertanya kenapa saya memberi judul tulisan ini "ketika negara mencoba untuk mencampuradukkan bisnis dengan kesenangan", cobalah membaca artikel yang saya kutip dari viva news berikut ini

Aktor Hyun Bin Jadi Duta Pertahanan ke RI
Ia diagendakan mengunjungi Korps Marinir TNI AL dan menghadiri peringatan Hari TNI.
Rabu, 21 September 2011, 10:50 WIB


VIVAnews -- Aktor Korea Selatan, Hyun Bin, diagendakan datang ke Indonesia bulan depan. Bukan sebagai artis, kunjungannya dalam rangka mendukung ekspor industri pertahanan Korea Selatan -- sebagai bagian dari wajib militer yang ia jalani selama dua tahun.

Model berusia 29 tahun ini dipilih karena ketenarannya yang melintasi batas negara. Korea Selatan akan menempatkannya di pos luar negeri sebagai duta besar tak resmi.

"Pemerintah Indonesia mengundang Hyun Bin dalam rangka peringatan Hari TNI 4 - 7 Oktober 2011. Kementerian Pertahanan sedang mempertimbangkan untuk mengirimkannya ke Indonesia," kata salah satu pejabat Korps Marinir, seperti dimuat harian Korea, Chosun Ilbo, Rabu, 21 September 2011.

"Karena Hyun Bin sangat populer di Indonesia lewat drama 'Secret Garden', pemerintah Indonesia mengundangnya untuk mengunjungi Korps Marinir dan menghadiri peringatan khusus," kata salah satu pejabat Kementerian Pertahanan Korea.

Pejabat itu menambahkan, bahwa kementerian sedang mempertimbangkan mengirim Hyun Bin sebagai utusan khusus berkaitan dengan pertahanan dan kerjasama bilateral dalam industri pertahanan.

"Karena Indonesia memutuskan untuk mengimpor jet T-50 supersonik, Mei lalu, dan mempertimbangkan membeli kapal selam, Indonesia memiliki peran besar dalam industri pertahanan Korea."

Hyun Bin yang bergabung dengan Korps Marinir Maret lalu bertugas sebagai infanteri tempur di brigade keenam di Pulau Baeknyeong. Korps Marinir sedang mempertimbangkan untuk memindahkannya ke bagian Humas.

Untuk diketahui, Indonesia berencana membeli sebanyak 16 pesawat T-50 dari Korsel. Harganya akan ditentukan kemudian dalam negosiasi. Menurut laman aircraftcompare.com, harga satuan pesawat ini mencapai US$21 juta atau sekitar Rp179,9 miliar. Menurut media di Korsel, pemerintah Korsel akan membeli pesawat CN-235 buatan Indonesia jika pemerintahan SBY jadi memborong T-50.

Dua negara juga akan melakukan joint production pesawat tempur. "Pesawat tempur yang dimaksud adalah jenis KF-X/IF-X sejumlah 10 buah, yang lima dibuat di dalam negeri, sisanya di Korea," ujar Menhan, Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementerian Pertahanan, Jumat, 9 September 2011.


Ada yang aneh dari artikel tersebut? Bagi saya, artikel itu tidak aneh, hanya terdengar sangat lucu, menggelikan dan memuakkan. Kenapa? Baru kali ini saya mendengar ada sebuah negara mengundang seorang aktor yang didaulat sebagai Duta Pertahanan negara asing untuk hadir di acara peringatan ulang tahunnya. Sebagai seseorang yang mengikuti berita dari dunia glamor Korea, tidak pernah tersebut aktor yang dimaksud didaulat sebagai Duta Pertahanan. Dia hanya sedang dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari public relations militer (cek artikel ini http://www.allkpop.com/2011/09/hyun-bin-being-considered-for-a-position-with-the-military-pr-team). Lhah, kok ini jadi Duta Pertahanan? Apakah karena ada permintaan / undangan dari negara ini dia diangkat jadi Duta Pertahanan?

Sungguh lucu kejadian ini.. Sungguh lucu! Sejak kapan pemerintah negara ini ikut-ikutan jadi labil dan geje aka ga jelas dan bertindak selayaknya fangirl aka penggemar berat aktor Korea? Sesignifikan apakah aktor tersebut sampai-sampai pemerintah Indonesia rela mengirimkan undangan baginya untuk menghadiri ulang tahun TNI?

Mari kita tegaskan dan jelaskan disini.. Saya, mengaku sepenuhnya, bahwa saya adalah avid fangirl. Sejak entah dari kapan, hanya musik dan film dari negara Asia Timur yang menarik minat saya. Sebutkan lagunya, saya kemungkinan besar tahu siapa penyanyinya. Sebutkan judul dramanya, saya sangat mungkin tahu siapa aktor dan artis yang bermain di dalamnya. Separuh dunia saya selalu diisi dengan musik dan film dari Cina, Jepang dan Korea. I love East Asia. Period.

Lantas, kenapa saya mencerca dan tidak suka dengan keputusan pemerintah negara ini untuk mengundang artis Korea yang notabene terkenal dan saya lihat beberapa dramanya? Mari kita perjelas disini. Ketika saya menyukai drama atau musik Korea, itu adalah urusan saya pribadi. Dan saya menghargai pilihan setiap orang dalam musik dan kesukaan lain. Kalau saya suka Korea, saya tidak akan sebal melihat orang lain lebih suka musik India atau musik Barat. It is a matter of choice and personal taste. Dan kalau saya menghabiskan begitu banyak waktu atau dana untuk memuaskan kecintaan saya itu, maka yang kena hanyalah saya dan dompet saya. Bahkan tidak dengan orang tua saya karena sedari kecil, mereka tidak pernah memberikan uang lebih untuk saya membeli kaset atau cd film kesukaan. Cukuplah mereka mentolerir lagu-lagu berbahasa aneh berkumandang setiap mereka memasuki kamar saya.

Tapi ketika pemerintah yang ikut-ikutan bertindak seperti saya dengan mengundang aktor yang bahkan belum resmi ditunjuk sebagai bagian dari public relations ke Indonesia untuk menghadiri perayaan ultah TNI, saya jadi mempertanyakan harga diri dari negara ini? apa mau ikut2an jadi fangirl? Bayangkan kalau negara jadi fangirl, siapa yang harus membayar akibatnya? Masyakarat seperti kita bukan? Mari kita rasionalisasikan. Untuk mengundang seorang "Duta Pertahanan", saya yakin negara ini akan menanggung segala biayanya. Dan jumlahnya tentu tidak sedikit, dengan segala mark up dan mark up. Darimana dana itu diambil? Tentu saja pajak kita. Pajak siapa lagi???

Dan mencermati semua deal pertahanan yang menjadi alasan dibalik undangan RI, marilah kita membahasnya dalam tataran yang lebih akademis dan filosofis. F-16 Indonesia memang sudah ketinggalan jaman. Saat turun dari pesawat di Soetta seminggu lalu dari Kupang, saya melihat 2 pesawat F-16 sedang melintasi runway menuju entah kemana. Dari jauh terlihat, pesawat itu memang sudah tua. Dengan isu kanibalisasi akibat embargo AS dulu, pesawat itu terancam jatuh kalau diterbangkan untuk jangka waktu satu dekade mendatang. Memang sudah saatnya Indonesia memperbaharui alutsistanya. Dengan apa? Tentu saja mengamankan deal pertahanan yang baru. Apakah kemudian deal dengan Korea membeli T50 sebagai jaminan Korea membeli CN235 kita merupakan deal yang baru? Dan apakah joint venture kita memproduksi pesawat tidak terasa seperti dejavu? Masih ingat Timor? Itu mobil Korea lho dan sekarang sudah tidak jelas ada dimana.

Marilah menjadi bangsa yang cerdas. Tidak menjadi bangsa yang fangirling. Korea boleh mendunia dengan Hallyu Wave-nya. Tapi itu bukan berarti topannya ikut-ikutan menyerang gerbang pertahanan negara ini. Kita harus punya harga diri dan keteguhan prinsip dalam memodernisasi armada pertahanan.

Pemerintah yang baik, kalau anda tidak ingin tingkat kepercayaan masyakarat turun lagi, batalkan niat tolol untuk mengundang Hyun Bin kesini untuk menghadiri perayaan ultah TNI. Tindakan itu hanya akan memburuk citra diri anda. Be brave and wise. Gunakan dana yang tersedia untuk kesejahteraan personel TNI dan bukan kesejahteraan seorang aktor yang sudah sejahtera.

0 comments:

Post a Comment