Thursday, August 25, 2011

Who Am I ??

Who Am I?



Siapa aku?



Pertanyaan itu bener-bener mengganggu aku beberapa bulan terakhir ini. Selayaknya anak baru gede yang sedang dalam pencarian jati diri, ini aku di usia yang mendekati angka 30 mencari tahu siapa aku sebenarnya.



semenjak bergabung di kantor baru ini, aku dihadapkan dengan begitu banyak tantangan. Tantangan dalam menghadapi berbagai jenis manusia. Tantangan dalam menghadapi begitu banyak jenis pekerjaan dan situasi-situasi yang beraneka ragam. Belum lagi tantangan hubungan antar teman yang jujur terasa begitu pelik semenjak aku kembali ke Indonesia.



Siapa aku dan bagaimana aku bisa berdiri di tengah begitu banyak jenis manusia? aku terasa begitu goyah dan rapuh. Tak sadar, aku merasa lebih kuat ketika melarikan diri ke dunia per-idol-an yang semu. Tapi disitulah aku menemukan kedamaian. Kesenangan yang terpuaskan. Tapi mungkinkah aku akan terus begitu? Tentu tidak bukan?



Aku harus berdiri menghadap cermin lagi. Menanyakan pada diri sendiri, siapa aku dan siapa aku. Aku ini siapa dan aku ini apa. Pribadi macam apa aku ini? Teman macam apa aku ini? anggota keluarga macam apa aku ini? Rekan kerja macam apa aku ini?



Merenungi hal-hal ini, aku jadi berfikir. Sungguh pelik menjadi seorang manusia sosial. Begitu banyak peran-peran sosial yang harus dibentuk dan diambil. Ditata dan dipoles. Digunakan dan ditunjukkan. Sepertinya begitu rumit dan tidak pernah ada titik akhirnya. Lantas, apa aku akan bisa menjawab pertanyaan2 seperti diatas?



Apakah aku teman yang baik, bilamana ketika teman sakit aku malah tidak tahu sama sekali? Apakah aku teman yang baik kalau tidak memahami dan mengikuti apa yang teman lain rasakan? Berbaktikah aku kala hanya menuruti kata Ibu dan tidak mengikuti kata hatiku untuk mengulurkan tangan pada ayahku? apakah aku kakak yang baik kala tidak bisa berbuat banyak untuk mendorong adik sendiri untuk berdiri tegak diatas kakinya? Apakah aku atasan yang baik kala delegasi pekerjaan saja aku cenderung untuk selalu mendiskusikan dan banyak bertanya dengan anak buahku sendiri? Rekan kerja yang baikkah aku kala aku bahkan tidak ambil pusing untuk mengenal mereka lebih jauh?



Pertanyaan-pertanyaan seperti ini menghantui aku. Mengetuk pintu hati yang paling dalam namun terlampau jauh. Menggoreskan luka di jiwa yang sebenarnya rapuh dan gundah. Apa ada gunanya aku bertanya sedemikian rupa?



Haruskah kutanya pada hatiku? Hatiku sendiri sepertinya membeku, bisu, tidak mau menjawab.. Mungkin harus kutanya pada waktu yang selalu acuh dan berlari kencang di hadapanku. Mungkin dia bisa memberikan jawabannya..

1 comments:

yusuf said...

siapa kamu..???maka dengarkan apa kata hatimu..
kadang impian sangat menggodan untuk terus diraih..diraih..semakin jauh..semakin tinggi..tidak akan ada ujungnya...hanya ada batas tipis antara impian dan nafsu Dik..
so,raihlah impianmu dengan pandangan ke depan,tapi liatlah juga ke kiri,kanan,dan belakang...kita hidup dalam realita dan logika..kadang realita tidak bisa sejalan dengan impian..
teruslah berjuang..
semua indah pada waktunya..
God bless u..

Post a Comment