Saturday, June 19, 2010

Bermain kuis dengan Tuhan

Ini cerita seseorang yang hidupnya dulu penuh dengan cerita gilang gemilang
tapi kemudian, cerita itu memudar dan hampir-hampir tidak pernah menghampirinya lagi

Dia seorang pemimpi, petualang, perencana. Mimpinya bermacam-macam. Petualangan yang diinginkannya juga beraneka ragam. Dan dia selalu berfikir, apa yang dirancangnya itu akan menjadi nyata asal dia berusaha dan percaya diri, tak lupa berdoa seperti yang selalu diajarkan Ayah dan Ibunya.

Dia sungguh percaya diri. Semua hal direncanakannya, dari kegiatan esok hari hingga 20 tahun kedepan. Sungguh beruntung dirinya, semua yang dia rencanakan berjalan seperti yang dia harapkan. Dia masuk universitas yang diinginkannya. Dia bekerja sesuai yang dia inginkan. Dan dia menenteng beasiswa ke negeri yang selalu diimpikannya. Tepat di waktu yang dia rencakanan. Itu hingga tahun ke 15 rencana jangka panjangnya. Di tahun yang ke 16, semuanya berubah...

Satu demi satu kegagalan mulai menghampiri. Dia gagal menerbitkan tulisan yang telah disusun berminggu-minggu. Dia tidak jadi mengepak barangnya dan pergi mengembara ke negeri yang dulu pernah mau menghancurkan dunia. Bahkan hal kecil seperti kegiatan sukarela pun tidak bisa dilakukannya

Dia menunduk putus asa, meratap, dan bertanya. Dia pernah berfikir untuk menyalahkan Tuhan atas semua kemalangan dan kesedihan yang menimpanya. Apa yang terjadi dalam hidupnya? Apa yang sedang berlaku atas dirinya?


Lantas dia bertanya, "Wahai Tuhanku, sedang bermain kuis-kah dirimu denganku?


Dia membayangkan, kuis dan jawaban dari kuis itu tak ubahnya seperti takdir. Tuhan tidak memberikan jawaban dari kuis itu, tapi menantang kita untuk menjawabnya.

Dia membayangkan, pertanyaan kuis Tuhan terdahulu mungkin adalah "bisakah kau bersekolah ke luar negeri?" dan jawaban dari kuis adalah dia akan bersekolah ke luar negeri. Tapi Tuhan tidak pernah memberi tahu cara apa yang bisa kita pakai dan berapa lama kita bisa menjawabnya. Kita yang menentukan jalan itu sendiri. Dia ingat, dia beberapa kali gagal mendaftar beasiswa, tapi dia yakin dia bisa dapat suatu hari nanti. Dan dia berhasil.

Sekarang, ketika semua kegagalan itu menyergap kembali kini, dia bertanya-tanya apa Tuhan sedang melemparkan kuis yang lain. Dulu, karena dia berhasil menjawab kuis yang di tingkat menengah alias intermediate, mungkin sekarang dia diberi kuiz yang upper-intermediate. Pasti pertanyaanya lebih rumit atau justu mudah tapi perlu kejelian. Mungkin butuh waktu yang lebih lama atau tebakan yang lebih banyak. Dan kegagalan itu tidak ubahnya seperti gagal menebak jawaban kuis. Makin banyak gagal, makin mahir lah kita memilah-milah jawaban dan memilih jalan yang lebih canggih.

"Sesederhana itukah?", dia bertanya

Mungkin memang sesederhana itu.. dia berfikir. Hidup selalu penuh misteri, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Kuis itu adalah tentang hari esok. Dan menjawab kuis itu ya seperti menjawab kuis biasa. Kita berfikir trus menjawab. Kalau salah, ya mikir lagi. Nah, kadang jadi sebel karena ga dapet-dapet jawabannya. Tapi kalau menyerah, pasti penonton sebel. Yang ngasih kuis pasti mentong bilang "aaahh.. gitu aja nyerah. Ga seru ah lo!"

Wuaduh, kalau dibilang "ga seru" ma Tuhan, bisa berabe ya? dia tiba-tiba tercenung. Ah.. dia lantas bertekad untuk berjuang menjawab kuis Tuhan lagi. Biar dia tetep jadi orang yang seru dan Tuhan bersedia bermain kuis dengannya sampai entah kapan.

Dia membuka buku diarinya kembali.. Mencoret sana-sini. Membuat catatan dan membongkar semua CV, tulisan atau apalah itu. Dia mau berjuang lagi, mencoba lagi, bangkit berjalan lagi. Dia mau melangkah lebih tegar karena dia tahu, hidup akan memberikan jutaan cara baginya untuk menjawab kuis untuk Tuhan dan cara itu pasti jadi petualangan yang seru untuknya. Hidup akan lebih hidup (mencontek iklan, pikirnya!)

Dia akhir catatannya, dia menulis untuk Tuhan
"p.s. Tuhan, terimakasih ya udah berkenan bermain kuis denganku. Maaf ya aku butuh waktu lama untuk menjawab kuis yang sekarang. Tapi aku tidak menyerah kok. Biar aku dibilang seru alias cool ato hip sama Tuhan dan Tuhan mau terus bermain kuis denganku".

originally written on May 16th 2010

0 comments:

Post a Comment